Minggu, 12 Oktober 2014

Kejangkitan Bangsa Pemecahbelah Kitab-kitab Allah

Melawan Keimanan dan Ketaatan pada Kitab-kitab Allah

Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan  Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la`nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. (QS. 2/Al-Baqarah : 89)

Abu al-‘Aliyah mengatakan : Adalah Yahudi dahulunya meminta pertolongan kepada Allah dengan diturunkannya Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam menghadapi orang-orang musyrik Arab. Mereka mengatakan (untuk do’a mereka) :
Allahumma ya Allah, bangkitkanlah Nabi ini yang kami dapati termaktub ada di fihak kami (Ahli Kitab) sehingga kami bisa mengadzab orang-orang musyrik dan kami membunuh mereka.. Maka tatkala Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa membangkitkan Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan mereka melihatnya bahwasanya Muhammad itu bukan dari (bangsa Yahudi, yaitu) bangsa mereka, mereka mengingkarinya karena dengki terhadap orang-orang Arab, non-Yahudi yang reputasi kemuliaannya dengan kitab Allah (Al-Qur’an) itu merupakan ancaman bagi raputasi Yahudi sebagai bangsa ahli kitab, bangsanya para nabi sejak Nabi Ya’qub ‘alihissalam sampai dengan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, padahal mereka mengetahui bahwa Muhammad bin Abdullah adalah juga Nabi Allah, rasul Allah. Utusan Allah. Inilah hakikat radikalisme kebangkitan bangsa pendengki, kebangkitan bangsa pemecahbelah kitab-kitab Allah.

Ajaran kitab-kitab Allah yang dengannya bangsa Yahudi menjadi mulia diatas seluruh bangsa di dunia, kemudian doktrin, ajaran dan nilai-nilai perjuangannya diganti dengan doktrin, ajaran dan nilai-nilai perjuangan bangsa Yahudi. Inilah radikalisme keburukan, dimurkai dan diadzab dengan derita siksa yang menghinadinakan sebagaimana disebutkan dalam QS. 2/Al-Baqarah : 90 dan yang disebutkan dalam QS. 2/Al-Baqarah : 89 sebagai yang dilaknat oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa :

Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (QS. 2/Al-Baqarah : 90)

Keburukan mereka adalah mereka menjual diri untuk berkorban yang semula seolah-olah demi kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi yang memang sebelum Muhammad Rasul Allah para nabi itu adalah dari kalangan mereka (Yahudi), ajaran hidup dari Allah dan iman mereka yang adalah mereka itu ahli kitab, Yahudi dan Bani Israil,  Tetapi ternyata jika nabi itu, orang yang kitabullah diturunkan Allah padanya itu, bukan Yahudi, mereka ingkar, mereka dengki. Maka keburukan mereka itu jelas bahwa mereka memperjuangkan kebangsaan Yahudi yang mereka merasa lebih tinggi dibandingkan dengan non-Yahudi walaupun perjuangan mereka itu harus dengan memusuhi nabi Allah (non-Yahudi) dan dengan menentang kitab Allah (Al-Qur’an, diantaranya dengan memecahbelah kitab-kitab Allah itu) dan menghidupkan api peperangan demi peperangan di kalangan umat manusia pengikut ayat-ayat Allah yang telah dipecahbelah itu..
Dan diantara cara menghidupkan api peperangan demi peperangan itu adalah dengan mengobarkan semangat kebangsaan bangsa-bangsa di seluruh dunia yang dibela menghadapi misi kerasulan, misi kitab-kitab Allah dan ajaran-Nya dengan memerangi Nabi Allah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta pejuang-pejuangnya di belakang beliau.

Huyay bin Akhthab, pemimpin kaum Yahudi Bani Nadhir mengobarkan semangat bangsa lain yaitu kaum Quraisy untuk memerangi Nabi Muhammad dan kaum Muslimin di Madinah. Missi Yahudi itu untuk membangkitkan semangat kebangsaan Quraisy termasuk dengan mengatasnamakan agama. Missi Yahudi menyuarakan bahwa agama bangsa Quraisy lebih mulia dari pada agama Muhammad, dan tuhan mereka lebih baik daripada Tuhan Muhammad. www.islamnyamuslim.com/2014/03/syafiyah-istri-rasulullah-saw.html?m=1

Pada tahun 5 H/626 M para pemimpin Yahudi termasuk para pendetanya meyakinkan para penyembah berhala bangsa Quraisy di Makkah bahwa perang melawan Muhammad adalah kebenaran yang harus dilaksanakan dan menghancurkan Muhammad adalah tindakan yang diridhai Tuhan. Mereka juga berhujjah (berargumentasi) bahwa kepercayaan orang-orang Quraisy jauh lebih baik dari pada agama Muhammad. Dan adat istiadat serta tradisi jahiliah jauh lebih baik daripada ajaran-ajaran Al-Qur’an. (Muhammad Al-Ghazaliy, FIQHUS SIRAH, Menghayati Nilai-nilai Riwayat Hidup Rasulullah saw, Al-Ma’arif, Bandung, cet. Ke-10, tt, hal. 494) 
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah", mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami".
Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" (QS. 2/Al-Baqarah : 91)

Pemecahbelahan Ayat-ayat Allah

Pada kenyataannya kelompok dari kalangan umat, mengikuti tokohnya ( tokoh intelektual, ulama, tokoh social maupun tokoh politik ) penganut suatu doktrin ayat tertentu saling menghujat, saling menentang, saling mengutuk, benci membenci, fitnah memfitnah bahkan saling bunuh membunuh. Padahal ayat-ayat Allah, kitab-kitab Allah yang asli, semuanya adalah doktrin Allah menyertai diciptakannya manusia. Ayat-ayat Allah yang didoktrinkan bertentangan satu sama lain itu, diantaranya :

Pertama : Perintah Allah untuk berjihad

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (QS. 9/At-Taubah : 73)

 Kedua : Perintah Allah untuk berdakwah dengan bijak

Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabb-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 16/An-Nahl :125)

Ketiga : Misi kerasulan Nabi sebagai rahmatan lil-‘aalamiin

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS.21/Al-Anbiyaa’ : 107)

Dengan pemecahbelahan ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an yang akarnya adalah kejangkitan bangsa pendengki pemecahbelah kitab-kitab Allah tersebut memastikan bahwa sunnah Rasulullah sebagaimana diberitakan dalam hadits berikut inimenjadi sama sekalai tidak berlaku di kalangan umat muslimin di seluruh dunia dan lebih-lebih lagi di kalangan non Muslim.

Imam Muslim berkata Muhammad bin Rafi' dari Abdur-Razzaaq menceritakan hadits kepadaku dari Ibnu Juraij dari Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata : Nabi shallallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam membuat ketentuan tertulis atas kelompok-kelompok klan menanggung pembayaran denda (diat) kemudian menentukan bahwa seorang muslim tidak boleh menjalin ikatan hubungan dengan seorang budak seseorang muslim yang lain tanpa seizin tuannya. Kemudian diberitahukan bahwa beliau mela'nat dalam shahifahnya orang yang melakukan perbuatan yang dilarang itu (HR. Muslim)




Operasi Rahasia Pemecahbelahan Umat

Bagaimana doktrin-doktrin perpecahan itu ditanamkan oleh penguasa dunia, oleh Zionis Yahudi ?
Berikut ini diantara rencana rahasianya :

Ketika telah sampai saatnya bagi Tuan Penguasa Kedaulatan Seluruh Dunia kita (Yahudi)untuk dinobatkan, maka tangan-tangan yang sama inilah yang akan menyapu habis semua yang bisa menjadi penghalang kita.

Goyim (non-Yahudi) telah kehilangan kebiasaan berpikir mereka tanpa digerakkan dengan saran-saran dari spesialis-spesialis kita. Oleh karena itu mereka tidak bisa melihat kepentingan mendesaknya apa yang kita akan  seketika adopsi, saatnya kerajaan kita datang, yakni itulah sedemikian esensialnya untuk memberikan di sekolah-sekolah nasional seberkas ilmu pengetahuan sederhana yang sebenar-benarnya, basis semua ilmu pengetahuan - yaitu ilmu pengetahuan tentang struktur kehidupan manusia, tentang eksistensi sosial, yang membutuhkan pembagian kerja, yang memastikan adanya pembagian manusia menjadi divisi-divisi kepada kelas-kelas dan persyaratan-persyaratan. Hal ini esensial bagi semua orang untuk mengetahui bahwa karena adanya perbedaan di dalam obyek-obyek kegiatan manusia inilah maka tidak bisa ada persamaan ( equality ) apa pun, sehingga dia dengan suatu aksi perbuatan berkompromi pada seluruh kelas tidak bisa menjadi sama pertanggungjawabannya di depan hukum, yang akibatnya tidak mengenai siapa pun kecuali kehormatan dirinya sendiri.

Sebenar-benarnya ilmu pengetahuan tentang struktur masyarakat, ilmu yang kita larang Goyim (non-Yahudi) memasuki rahasia-rahasianya, akan mendemonstrasikan kepada seluruh manusia bahwa posisi-posisi dan kerja itu harus selalu tetap berada di dalam suatu lingkaran tertentu, di mana posisi-posisi dan pekerjaan itu tidak boleh menjadi sumber atau penderitaan (konsekuensi hasil bahagia atau risiko sengsara) manusia, yang berkembang (terbangun) dari pendidikan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, yang individu-individunya diperintah (harus) melakukannya. Setelah menempuh studi tuntas akan (ajaran-ajaran dalam) ilmu pengetahuan ini, orang-orang akan dengan sukarela tunduk patuh mentaati otoritas kekuasaan (kita) dan mereka akan menerima posisi apa saja yang ditentukan untuk mereka di dalam negara (kedaulatan seluruh dunia kita). Dalam keadaan (di dalam) ilmu pengetahuan dan pengarahan yang ada yang telah kita berikan untuk pengembangannya, rakyat, yang begitu saja mempercayai apa saja yang laku dicetak (diciptakan untuk dipublikasikan - yaitu gantungan harapan, cinta, perasaan dan ide dengan penuh pembelaan dan kesetiaan - berkat adanya desakan-desakan yang sebenarnya ditujukan untuk menyesatkan mereka sendiri dan berkat kedunguan mereka sendiri – yang adalah juga merupakan kebencian buta terhadap semua kondisi yang mereka anggap berada di luar (ajaran)-nya, karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang makna kelas dan (persyaratan-persyaratan) kondisi. http://www.jewwatch.com/jew-references-protocols-full-text-2-protocols-1-2-3.html#PROTOCOL%20No.%203 

Pada tahun ke-10 H/631 M di padang wuquf di Arafah, pada hari Jum’at tanngal 9 Dzulhijjah berkhotbah dan bersabda :

Sesungguyhnya darah kalian adalah suci atas kalian sebagaimana sucinya hari kalian ini, di bulan suci kalian ini, di negeri kalian ini. Ingatlah setiap urusan Jahiliah ada di bawah kedua kakiku ini diletakkan.
Dan tuntut bela darah Jahilian telah diletakkan, dan sesungguhnya tuntut bela darah yang pertama kali aku letakkan dari darah kita adalah darah Ibnu Rabi’ah bin Al-Harits, adalah dia disusukan pada Bani Sa’d kemudian Hudzail membunuhnya.
Dan riba Jahiliah telah diletakkan, dan riba yang pertama kali aku letakkan dari kita adalah riba ‘Abbas bin Abdul Muththalib. Maka sesungguhnya ia telah diletakkan semuanya.

Kini Zionis Yahudi penguasa kerajaan riba bisa mengatakan apa yang dikhutbahkan oleh Muhammad untuk penghapusan riba dan tuntut bela darah mu’minin yang tertumpah diletakkan di bawah kaki Zionis. Persempit ruang untuk shadaqah karena semua didominasi praktek riba dan darah Mu’minin yang tertumpah tak ada lagi tuntutan bela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar