Dan
sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan
Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zhalim. (QS.
2/Al-Baqarah : 95)
Terhadap
kebohongan mereka itu, Allah memerintahkan kepada Rasulullah :
Katakanlah:
"Hai orang-orang yang adalah Yahudi, jika kalian mendakwakan bahwa
sesungguhnya kalian sajalah kekasih Allah lain dari manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah
kematian kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar" (QS.
62/Al-Jumu’ah : 6).
Mereka
tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang
telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui
akan orang-orang yang zhalim. (QS. 62/Al-Jumu’ah : 7)
Gertakan
orang-orang Yahudi bahwa negeri akhirat itu hanyalah untuk orang-orang Yahudi
yang beragama Yahudi dan Nasrani ( quran.com/2/111 ) merupakan kebohongan dan
kesombongan mereka atas bangsa non Yahudi bahwa bangsa non Yahudi tidak layak
masuk surga Allah di akhirat. Bangsa Yahudi adalah kekasih-kekasih Allah
sedangkan bangsa Non Yahudi harus tunduk menjadi pelayan-pelayan bangsa kekasih
Allah anggapan mereka.
Itulah
diantaranya yang bangsa Yahudi memandang Non Yahudi binatang.
"Jehovah
created the non-jew in human form so that the jew would not have to be served
by beasts. The non-jew is consequently an animal in human form, condemned to
serve the jew day and night."
- Midrasch Talpioth, p. 225-L
- Midrasch Talpioth, p. 225-L
"Tuhan menciptakan non-Yahudi dalam bentuk manusia sehingga Yahudi tidak
harus dilayani oleh
binatang (tetapi oleh
manusia non-Yahudi). Non-Yahudi konsekuensinya adalah binatang dalam bentuk manusia, dikutuk untuk melayani Yahudi siang dan malam.
Sedang
Yahudi beragama apapun mereka, disebut beriman ataupu disebut kafir mereka itu
adalah penghuni surga dan adalah kekasih-kekasih Allah lain dari manusia lain.
Lain dari manusia lain.
Adapun
penghuni surge dan yang adalah kekasih-kekasih Allah secara special adalah
generasi beriman yang dibangun dan dipimpin diatas jejak kenabian, berbangsa
apapun mereka sebagai satu umat yang lain dari manusia lain. Lain dari manusia
lain. Sekali lagi bukan bangsa tertentu hatta Yahudi sekalipun yang lain dari
manusia lain tiu.
Generasi
beriman yang dibangundan dipimpin diatas jejak kenabian itu telah ditraktatkan
dalam lembaran kenabian tertulis yang dictum pertamanya adalah sebagai berikut
:
Dengan asma Allah yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Inilah naskah tertulis dari Muhammad Nabi yang ummy antara
orang-orang mukminin dan muslimin dari Quraisy dan Yatsrib dan orang yang
mengikutinya kemudian bergabung bersamanya dan berjihad bersamanya. Bahwasanya
mereka adalah umat yang satu tersendiri dari manusia lainnya
Sekali
lagi umat mu’minin adalah umat yang satu lain dari manusia lain. Lain dari
manusia lain.
Kebohongan
Atas
kebohongan mereka pula bahwa hanya mereka yang masuk surga di akhirat
sebagaimana kebohongan mereka bahwa mereka kekasih-kekasih Allah dan kebohongan
mereka tentang Nabi Isa, mereka ditantang untuk bermubahalah sebagaimana
difirmankan Allah Subnhaanahu wa Ta’aalaa :
Siapa
yang membantahmu tentang kisah `Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu),
maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan
anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri
kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya
la`nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS. 3/Aali ‘Imraan :
61)
Tentu
mereka tidak berani bermubahalah menghadapi kenabian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam karena
sebagian dari bangsa mereka akan mengalami kematian.
Kalaupun
mereka mau bermubahalah maka mereka akan dikutuk dalam keadaan yang rendah dan
mereka binasa.
Ismail
bin Yazid Ar-Raqy Abu Yazid dari Furat dari Abdul Karim dari ‘Ikrimah dari Ibnu
‘Abbas, ia berkata : Abu Jahl berkata : Sungguh jika aku melihat Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam shalat di Ka’bah, aku datangi dia sehingga aku injak atas
batang lehernya.
Ibnu
‘Abbas berkata : Maka katanya : Kalaulah dia
berbuat itu sungguh Malaikat mengambil tindakan padanya secara
terang-terangan. Dan kalaulah sesungguhnya Yahudi itu menginginkan kematian,
sungguh mereka mati dan mereka melihaat kedudukan mereka di neraka. Dan
kalaulah orang yang bermubahalah menghadapi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam itu keluar, sungguh mereka kembali (dalam keadaan) tidak mendapati
lagi hartanya dan keluarga. (HR. Ahmad)
Klaim
sebagai kelas masyarakat yang special dan istimewa bangsa Yahudi atas
bangsa-bangsa yang lain, beriman ataupun kafir orang Yahudi itu, kemudian di
Amerika Latin dipakai menjadi Teologi Pembebasan.
Teologi
Pembebasan itu ,mengkaidahkan masyarakat yang diperjuangkan bukan umat beriman
berjuang menghadapi kaum kafir, melainkan adalah orang-orang tertindas yang
beriman dari kalangan gereja di luar control Vatican dan orang-orang kafir
sosialis-komunis di luar control Moscow berjuang melawan penindas.
Dan
Teologi Pembebasan itu menjadi kaidah perjuangan kalangan pemuda muslim di
negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar