Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan di antara kedua itu" (QS 17/Al-Israa' : 110)
Hadits Bukhary dan Muslim tentang ayat tersebut diatas :
Ya’qub
bin Ibrahim menceritakan kepada kami, diceritakan dari Husyaim, diceritakan
dari Abu Bisyr dari Sa’id bin Jubair
dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa tentang firman Allah Ta’aalaa
{ dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya }, Ibnu ‘Abbas berkata, ayat itu turun sedang Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam merendahkan (bacaannya) di Makkah yang adalah bila beliau
shalat bersama para sahabat beliau, beliau meninggikan suaranya membaca
Al-Qur’an. Maka jika orang-orang musyrik mendengarnya, mereka mencela Al-Qur’an
dan Yang Menurunkannya dan yang membawanya, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala
berfirman kepada Nabi-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam { dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu } artinya bacaanmu
sehingga orang-orang musyrik mendengar dan mereka mencela Al-Qur’an.
{
Dan janganlah pula merendahkannya } terhadap para sahabatmu sehingga engkau
membuat mereka tidak mendengar {dan carilah jalan di antara kedua itu } (HR.
Bukhary dan Mualim)
Demikian
pula firman Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa :
Berdo`alah
kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. 7/Al-A’raaf : 55)
Kekhusyu’an
shalat Rasulullah digambarkan tidak mengeluarkan suara yang terdengarnya
mengganggu orang yang shalat didekatnya.
Dari
Abdullah bin Syikhr :
Yazid
menceritakan kepada kami, ia berkata : Menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah dari Tsabit Al-Bunani dari Mutharrif bin Abdullah dari bapaknya, ia
berkata : AKu melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat
dan di dadanya (seolah) terdapat bunyi air mendidih dalam cerek karena
menangis. (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasaa’i dan Tirmidzi)
Dari
Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhumaa menyebutkan bahwa Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam beri’tikaf dan berbicara kepada manusia dengan sabdanya :
“Sesungguhnya jika salah seorang daripada kalian menegakkan shalat, maka itu
berarti ia sedang bermunajat kepada (berbicara dengan) Rabb-nya. Maka hendaklah
salah seorang dari kalian (yang bermunajat itu) memperhatikan apakah isi
munajatnya (pembicaraannya) itu terhadap Rabb-nya dan janganlah sebagian kalian
sama sebagian yang lain saling kuat menguatkan (mengeraskan) suara bacaannya di
dalam shalat” (HR. Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar