Senin, 06 Januari 2014

Baca Al Qur'an Jangan Mengganggu Orang Shalat


Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan di antara kedua itu" (QS 17/Al-Israa' : 110)

Hadits Bukhary dan Muslim tentang ayat tersebut diatas :




Ya’qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, diceritakan dari Husyaim, diceritakan dari Abu Bisyr dari Sa’id bin  Jubair dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa tentang firman Allah Ta’aalaa { dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya }, Ibnu ‘Abbas berkata, ayat itu turun sedang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam merendahkan (bacaannya) di Makkah yang adalah bila beliau shalat bersama para sahabat beliau, beliau meninggikan suaranya membaca Al-Qur’an. Maka jika orang-orang musyrik mendengarnya, mereka mencela Al-Qur’an dan Yang Menurunkannya dan yang membawanya, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman kepada Nabi-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam { dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu } artinya bacaanmu sehingga orang-orang musyrik mendengar dan mereka mencela Al-Qur’an.
{ Dan janganlah pula merendahkannya } terhadap para sahabatmu sehingga engkau membuat mereka tidak mendengar {dan carilah jalan di antara kedua itu } (HR. Bukhary dan Mualim)

Demikian pula firman Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa :
Berdo`alah kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. 7/Al-A’raaf : 55)

Kekhusyu’an shalat Rasulullah digambarkan tidak mengeluarkan suara yang terdengarnya mengganggu orang yang shalat didekatnya.

Dari Abdullah bin Syikhr :

Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata : Menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al-Bunani dari Mutharrif bin Abdullah dari bapaknya, ia berkata : AKu melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat dan di dadanya (seolah) terdapat bunyi air mendidih dalam cerek karena menangis. (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasaa’i dan Tirmidzi)

Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhumaa menyebutkan bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf dan berbicara kepada manusia dengan sabdanya : “Sesungguhnya jika salah seorang daripada kalian menegakkan shalat, maka itu berarti ia sedang bermunajat kepada (berbicara dengan) Rabb-nya. Maka hendaklah salah seorang dari kalian (yang bermunajat itu) memperhatikan apakah isi munajatnya (pembicaraannya) itu terhadap Rabb-nya dan janganlah sebagian kalian sama sebagian yang lain saling kuat menguatkan (mengeraskan) suara bacaannya di dalam shalat” (HR. Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar