Permisalan Nyamuk Surah
2/Al-Baqarah : 26
Dari
'Aisyah radhiyallaahu 'anhaa, ia berkata : Rasulullah shallallaahu
'alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seorang muslim yang tertusuk duri atau
lebih dari itu misalnya, melainkan dicatat baginya satu derajat dan dihapuskan
daripadanya satu kesalahan (HR. Bukhari dan Muslim)
Baik
perumpamaan barang seremeh nyamuk maupun amal perbuatan ridha dan sabar
terhadap ketentuan Allah barang seremeh tertusuk duri, maka tak ada yang remeh
memandang siap yang membuat perumpamaan itu dan siapa yang memberi ketentuan
tentang sesuatu amal perbuatan manusia.
Hai
manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan
itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan
jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya
kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah)
yang disembah. (QS. 22/Al-Hajj : 73)
Perumpamaan
orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti
laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah
rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (QS.
29/Al-'Ankabuut : 41)
Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim
dari Abu Ja'far Ar-Razy dari Ar-Rabi' bin Anas dari Abul 'Aliyah diriwayatkan
menyebutkan nyamuk hidup haus dan lapar kemudian begitu ia (sebagaimana
lazimnya seperti menghisap darah) menjadi gemuk ia mati.
Begitulah keadaan kaum yang
Allah membuat perumpamaan dengan nyamuk itu dalam Al-Qur'an. Apabila mereka penuh kekenyangan dengan kesenangan
dunia, Allah mengadzab mereka dengan adzab yang membinasakan.
Penyesatan
Setan Gila Keduniaan Diayatsucikan
Keadaan
manusia gila dunia seperti nyamuk haus darah kemudian mati setelah kekenyangan
menjadi garis besar haluan yang diayatsucikan dalam rencana yang pelaksanaannya
diprogramkan.
Pertama
: Garis besar haluan yang diayatsucikan itu digariskan oleh sesepuh terpelajar
yang cikal bakalnya telah mampu menipudaya Adam 'alaihissalam di surga.
Garis
besar haluan yang diayatsucikan itu diantaranya didiktumkan sebagai berikut :
Perhatikanlah
binatang-binatang yang tercekoki (narkoba sebagaimana) alkohol, yang mabuk
dengan mengkonsumsi itu, di mana hak pemakaian yang tidak sederhana akan apa
yang tiba bersamaan dengan datangnya kebebasan. Bukan untuk kita dan bukan pula
milik kita untuk menempuh jalan itu. Rakyat-rakyat Goyim (non Yahudi) termabukkan
oleh mengkonsumsi narkoba dan minuman beralkohol. Para
pemuda mereka telah tumbuh dengan bodoh pada klasikisme dan tumbuh dari
ketidakbermoralan sejak awalnya, yang telah dibujuk kedalamnya oleh agen-agen
khusus kita - oleh tutor-tutor, antek-antek, perempuan-perempuan upahan di
rumah-rumah orang-orang kaya, oleh klerek-klerek dan lain sebagainya, oleh
wanita-wanita kita di tempat-tempat pemborosan yang sering dikunjungi oleh
Goyim (non Yahudi). Termasuk pada angka (hitungan) ini yang terakhir yang saya
buat hitungannya diatas adalah apa yang dinamakan sebagai society ladies
(kelompok masyarakat para pemudi), pengikut-pengikut sukarela dari yang lain
dalam korupsi dan kemewahan.
Adapun
kedua : Rencana yang pelaksanaannya diprogramkan adalah program
yang diantaranya disebutkan sebagai Gorgah.
Program
Gorgah adalah program untuk merusak para pemimpin negara, agama dan
partai. Mereka harus dijerumuskan ke dalam pasar seks dengan seribu satu jalan.
Pepatah Yahudi mengatakan : "Jadikanlah perempuan cantik untuk alat
permainan siasat"
Program
Gorgah juga adalah membuat jerat dan jala seks bagi seseorang yang
terhormat. Jika terjerat, namanya disiarkan sehingga kehormatannya jatuh.
Program
Gorgah juga adalah menyebarkan agen Kasisah, yakni intelejen Gerakan
Bebas Pengkulibatuan Non-Yahudi, untuk menghancurkan martabat lawan di tempat-tempat
maksiat.
Program
Gorgah juga adalah melemahkan kekuatan lawan dengan perempuan dan
narkoba.
(A.
D. El Marzdedeq, Dim, AV, Jaringan Gelap Freemasonry, Sejarah &
perkembangannya Hingga ke Indonesia, Syaamil CIpta Media, Bandung, cet. ke-3, 2007, hal.89-90)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar