Selasa, 28 Mei 2013

Ilmu Laduni Menghindari yang Diturunkan Allah



Ilmu Laduni difahami sebagai ilmu yang dianggap lebih dari sekedar nalar akal biasa. Ilmu ini umumnya diyakini di kalangan masyarakat ber-'agama' Islam berasal dari Allah bahkan dianggap ilmu Allah. Tetapi berbeda dari anggapan bahwa itu ilmu Allah, justru orang mencari untuk 'mandapatkan' atau 'diberi' ilmu laduni itu tidak di Kitabullah, Al-Qur'an dan sunnah kenabian Rasul Allah. Walaupun jelas-jelas, Rasul Allah itu tidak berbicara dari hawa nafsunya melainkan adalah wahyu yang diwahyukan (Allah) (QS. 53/ An-Najm : 3-4)
 
  Adapun yang datang dari atau disebut min ladun Allah diantaranya disebutkan :

Pertama : adalah rizki

Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. 28/Al-Qashash : 57)

Kedua : adalah rahmat :


 
 
 (Mereka berdo`a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau biarkan hati kami menjadi condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari fihak Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. 3/Aali 'Imraan : 8)


"Rabbana, ya Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari fihak-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. 18/Al-Kahfi : 10)


Ketiga adalah keturunan yang baik :




Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a". (QS. 3/Aali 'Imraan : 38)


 Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera (QS. 19/Maryam : 5)

Keempat adalah balasan agung merupakan balasan nilai amal :


 
  Sesungguhnya Allah tidak zhalim walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari fihak-Nya balasan nilai amal yang besar. (QS. 4/An-Nisaa' : 40)

Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pengajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka balasan nilai amal yang besar dari fihak Kami, (QS. 4/An-Nisaa' : 66-67)

Kelima  adalah pelindung yaitu perlindungan dan penolong yaitu pertolongan :

"Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri yang zalim penduduknya ini dan berilah kami pelindung dari fihak Engkau, dan berilah kami penolong dari fihak Engkau!". (QS. 4/An-Nisaa' : 75)

Keenam  adalah kekuatan yang merupakan pertolongan :


 
 Dan katakanlah: "Ya Rabb-ku, masukkanlah aku masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari fihak Engkau kekuasaan yang memberi pertolongan. (QS. 17/Al-Israa' : 80)

Ketujuh  adalah kasih dan kesucian dari dosa :


Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa kasih yang mendalam dari fihak Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa. (QS. 19/Maryam : 12-13)


Kedelapan adalah ilmu :



Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari fihak Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari fihak Kami. (QS. 18/Al-Kahfi : 65)

Kesembilan adalah peringatan (Al-Qur'an) :


 

Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari fihak Kami suatu peringatan (Al-Qur'an) (QS. 20/Thaahaa : 99)


Kesepuluh adalah kitab Allah :


 

Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya ditentukan sebagai hukum serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari fihak (Allah) yang Mahabijaksana lagi Mahatahu (QS. 11/Huud : 1)

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. (QS. 18/Al-Kahfi : 1-2)

Kesebelas adalah Al-Qur'an :



Dan sesungguhnya engkau benar-benar diberi Al-Qur'an dari fihak (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 27/An-Naml : 6)


Laduni

Yang datang dari fihak Allah yakni 1) rizki, 2) rahmat, 3) keturunan yang baik, 4) balasan agung yang merupakan balasan nilai amal, 5) pelindung yaitu perlindungan dan penolong yaitu pertolongan, 6) kekuatan yang merupakan pertolongan, 7) kasih dan kesucian dari dosa, 8) ilmu, 9) peringatan (Al-Qur'an), 10)  kitab Allah dan       11) Al-Qur-an adalah tidak mungkin di luar tiga pemberian Allah kepada para nabi dan rasul-Nya yang disebutkan Allah

Tidak layak bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya 1) Al-Kitab, 2) hikmah dan 3) kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kalian menjadi penyembah-penyembahku selain Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kalian menjadi orang-orang rabbani, karena kalian selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kalian mempelajarinya. (QS. 3/Aali 'Imraan : 79)

Hikmah yang dimaksud pada ayat diatas, disebutkan dalam surah Al-Jumu'ah adalah sunnah kenabian.
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummy seorang Rasul di antara mereka, yang mentilawahkan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah kenabian). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (QS. 62/Al-Jumu'ah : 2)

Sedangkan kata laduni (dari fihak aku/manusia) justru berupa 'udzur  atau alasan untuk tidak dengan (untuk yang bukan) ilmu yang datangnya dari Allah sebagaimana 'udzur itu disebutkan  pada QS. 18/Al-Kahfi : 76 :


Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup menerima 'udzur dari fihakku".

Dengan demikian sesuatu ilmu disebut ilmu laduni adalah ilmu lain dari yang datangnya dari Allah. Ilmu laduni adalh ilmu untuk tidak dengan yang datangnya dari Allah Subhaanahu wa Taaalaa, yakni Al-Kitab, Sunnah Kenabian dan Kenabian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar