Ilmu Laduni
difahami sebagai ilmu yang dianggap lebih dari sekedar nalar akal biasa. Ilmu
ini umumnya diyakini di kalangan masyarakat ber-'agama' Islam berasal dari
Allah bahkan dianggap ilmu Allah. Tetapi berbeda dari anggapan bahwa itu ilmu
Allah, justru orang mencari untuk 'mandapatkan' atau 'diberi' ilmu laduni itu
tidak di Kitabullah, Al-Qur'an dan sunnah kenabian Rasul Allah. Walaupun
jelas-jelas, Rasul Allah itu tidak berbicara dari hawa nafsunya melainkan
adalah wahyu yang diwahyukan (Allah) (QS. 53/
An-Najm : 3-4)
Adapun yang datang dari atau disebut min ladun Allah
diantaranya disebutkan :
Pertama : adalah rizki
Kedua : adalah rahmat :
(Mereka berdo`a):
"Ya Rabb kami, janganlah Engkau biarkan hati kami menjadi condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari fihak Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia)." (QS. 3/Aali 'Imraan : 8)
Ketiga adalah keturunan
yang baik :
Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata:
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a". (QS. 3/Aali 'Imraan : 38)
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku
sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah
aku dari sisi Engkau seorang putera (QS. 19/Maryam : 5)
Keempat adalah balasan
agung merupakan balasan nilai amal :
Sesungguhnya Allah tidak zhalim walaupun sebesar dzarrah,
dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya
dan memberikan dari fihak-Nya balasan nilai amal yang besar. (QS. 4/An-Nisaa' :
40)
Kelima adalah pelindung yaitu perlindungan dan
penolong yaitu pertolongan :
"Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri yang zalim
penduduknya ini dan berilah kami pelindung dari fihak Engkau, dan berilah kami
penolong dari fihak Engkau!". (QS. 4/An-Nisaa' : 75)
Keenam adalah kekuatan yang merupakan pertolongan :
Dan katakanlah: "Ya Rabb-ku, masukkanlah aku masuk yang
benar dan keluarkanlah (pula) aku keluar yang benar dan berikanlah kepadaku
dari fihak Engkau kekuasaan yang memberi pertolongan. (QS. 17/Al-Israa' : 80)
Ketujuh adalah kasih dan kesucian dari dosa :
Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan
sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,
dan rasa kasih yang mendalam dari fihak Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia
adalah seorang yang bertakwa. (QS. 19/Maryam : 12-13)
Kedelapan adalah ilmu :
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari fihak Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari fihak Kami. (QS. 18/Al-Kahfi : 65)
Kesembilan adalah
peringatan (Al-Qur'an) :
Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah
umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari fihak
Kami suatu peringatan (Al-Qur'an) (QS. 20/Thaahaa : 99)
Kesepuluh adalah kitab
Allah :
Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya
ditentukan sebagai hukum serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan
dari fihak (Allah) yang Mahabijaksana lagi Mahatahu (QS. 11/Huud : 1)
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada
hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;
sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat
pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan
yang baik. (QS. 18/Al-Kahfi : 1-2)
Kesebelas adalah
Al-Qur'an :
Dan sesungguhnya engkau benar-benar diberi Al-Qur'an dari
fihak (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 27/An-Naml : 6)
Laduni
Yang datang dari fihak Allah yakni 1) rizki, 2) rahmat, 3)
keturunan yang baik, 4) balasan agung yang merupakan balasan nilai amal, 5)
pelindung yaitu perlindungan dan penolong yaitu pertolongan, 6) kekuatan yang
merupakan pertolongan, 7) kasih dan kesucian dari dosa, 8) ilmu, 9) peringatan
(Al-Qur'an), 10) kitab Allah dan 11) Al-Qur-an adalah tidak mungkin di
luar tiga pemberian Allah kepada para nabi dan rasul-Nya yang disebutkan Allah
Tidak layak bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya 1) Al-Kitab, 2) hikmah dan 3) kenabian, lalu dia berkata kepada
manusia: "Hendaklah kalian menjadi penyembah-penyembahku selain
Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kalian menjadi
orang-orang rabbani, karena kalian selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan
kalian mempelajarinya. (QS. 3/Aali 'Imraan : 79)
Hikmah yang
dimaksud pada ayat diatas, disebutkan dalam surah Al-Jumu'ah adalah sunnah
kenabian.
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummy seorang Rasul di
antara mereka, yang mentilawahkan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan
mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah kenabian). Dan
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (QS.
62/Al-Jumu'ah : 2)
Sedangkan kata laduni (dari fihak aku/manusia) justru
berupa 'udzur atau alasan untuk tidak
dengan (untuk yang bukan) ilmu yang datangnya dari Allah sebagaimana 'udzur itu
disebutkan pada QS. 18/Al-Kahfi : 76 :
Dengan demikian sesuatu ilmu disebut ilmu laduni adalah ilmu
lain dari yang datangnya dari Allah. Ilmu laduni adalh ilmu untuk tidak dengan
yang datangnya dari Allah Subhaanahu wa Taaalaa, yakni Al-Kitab, Sunnah
Kenabian dan Kenabian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar